Menariknya, masyarakat setempat percaya bahwa air pantai ini memiliki khasiat penyembuhan. Pantai di Jepara ini juga memiliki mitos terkait kisah Joko Wongso, seorang raja yang terbunuh karena kesalahpahaman.
Teori yang satu lagi menjelaskan bahwa warna pink itu disebabkan oleh terumbu karang berwarna pink yang hancur karena ombak dan serpihan tersebut terbawa ke daratan dan bercampur dengan pasir putih yang akhirnya menjadikan warna pasir di pantai ini berwarna pink. Menarik bukan?
Selain menikmati pemandangan dan berfoto ria, kamu juga bisa menaiki perahu untuk melintasi sungai dengan harga Rp35.000 per orang. Ada pula tempat penyewaan sepeda listrik yang dibanderol dengan harga Rp25.000.
Saya lebih suka menyebut gambar di atas sebagai "rumah pohon", apapun fungsi dari fasilitas di gambar tersebut. Saya tidak sempat memanjat ke sana dan tidak pula memiliki kesempatan bertanya karena memang di area "rumah pohon" itu tidak ada siapa-siapa.
Jalan untuk ke pantai ini sama dengan jalan yang dilalui saat akan menuju ke Pantai Ngrawah. Hanya saja, saat sudah sampai di Pantai Ngrawah, pengunjung masih harus berjalan naik ke arah timur. Medan yang dilalui untuk sampai ke pantai ini pun. Butuh waktu kurang lebih 40-50 menit perjalanan dari tempat penitipan motor. Selengkapnya lihat di Pantai Widodaren.
Di tempat plesir kendal ini sudah ada sejumlah kursi yang berjajar layaknya di Bali. Apabila ingin menggunakan kursi tersebut harus bayar sebesar 10k, selain itu pengunjung juga bisa sewa tikar dan berteduh dibawah pohon yang berada di tepian pantai.
selama perjalanan menuju pantai ini kamu akan disuguhi dengan pemandangan tambak ikan dan tanaman bakau di sisi kiri jalan, sementara di sisi kanan jalan akan melihat indahnya panorama pegunungan dan hamparan sawah.
Nama Pantai Watunene terdengar masih asing di telinga banyak orang. Wajar saja jika begitu, pasalnya Pantai Watunene memang merupakan pantai baru yang belum banyak dikunjungi. Pantai Watunene berlokasi di sisi sebelah barat Pantai Seruni dengan region pantai yang memanjang dari sisi timur hingga barat. Dikelilingi perbukitan dengan tumbuhan khas pantai, Pantai Watunene menjadi salah satu pantai yang memiliki suasana sejuk.
Angin kencang langsung terasa saat masuk ke region Pantai Kajar. Rerimbunan pohon menjadi pintu masuk dari pantai yang tersembunyi di balik perbukitan dan persawahan ini. Pantai Kajar adalah salah satu pantai yang masih alami karena belum banyak more info pengunjung yang datang. space pantai yang sempit dan tidak adanya pasir di pantai ini membuat Pantai Kajar berbeda dari pantai-pantai lain di Gunungkidul. Di sepanjang spot Pantai Kajar, yang ada hanya batuan-batuan yang memenuhi seluruh space bibir pantai.
Ini yang paling banyak di cari orang sih, karena memang ke pantai ga lengkap rasanya kalau ga naik wahana air ini. Kamu akan di bawa lebih ke tengah dan kemudian perahu penarik nya bermanuver tinggi dan terbalik jatuh ke air, dan itu seru loh guys.
Selain itu ada pula ikan bungkus, udang selingkuh serta ikan bakar Manokwari yang tak kalah menggoda.
Pantai satu ini juga termasuk yang hits, meskipun Anda akan menemukan ketenangan ketika mengunjunginya. Memang pengunjung dari Pantai ini masih terbilang sedikit, padahal memiliki pasir putih dengan senja yang mengagumkan.
Selain bisa menikmati keindahan permukaannya, Anda juga bisa mengintip bawah lautnya yang juga begitu kondang.
Tak heran banyak anak-anak yang memilih untuk berenang sambil mencari ikan-ikan kecil untuk dibawa pulang. Di sebelah kiri pantai, terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan bukit karang di tepi pantai dengan bukit karang di seberangnya. Untuk naik ke bukit ini, pengunjung tidak dikenakan biaya sepeser pun, kecuali jika ingin masuk ke tempat selfie yang tersedia. Selengkapnya lihat di Pantai Kukup.